Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa dimasa Pandemi Covid-19

Pemberlakuan jaga jarak fisik untuk mengurangi penyebaran Covid-19 telah berdampak pada seluruh lapisan masyarakat termasuk mahasiswa. Pemerintah Indonesia menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka dan diganti dengan daring perguruan tinggi yang terdampak Covid-19. Perubahan secara tiba-tiba memungkinkan kondisi mahasiswa pula, seperti keadaan kesejahteraan subjektif Penelitian ini membahas mengenai gambaran atau dimasa pandemi menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Partisipan penelitian melibatkan 112 tersebar delapan pulau di Indonesia, diambil melalui teknik accidental sampling. Instrumen Satisfaction With Life Scale (SWLS) Positive and Negative Affect (PANAS). Analisis data analisis kuantitaif deskriptif univariat. Hasil menunjukkan bahwa responden dalam (N = 112) paling banyak memiliki skor kategori sedang (53,6%), rendah (17.9%), (28.6%). mengevaluasi kehidupannya cukup positif, yaitu merasa puas serta seimbang merasakan emosi positif negatif. Selain itu, mayoritas berada dikategori dimensi life satisfaction domain (64,3%), positive affect (54,5%), negative prosentase sama (36,6%). diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah sebagai landasan program pemberdayaan agar lebih tangguh adaptif selama pasca